sepi
disebuah malam yang sepi
dengan suara hawa yang begitu terbuai dengan keadaan
kuteringat oleh suara langkah kakimu
yang menuju kearah yang syahdu
diikuti oleh petikan gitar yang syahdu
namun,
sekarang,
suara itu tak lagi indah
suara itu menjadi suara yang sukar untuk di dengar
suara itu menjadi sangat ku benci
ahhh...
apadayalah aku
hanya serpihan daun yang kering
jatuh perlahan yang menerpa ranting
dan jatuh ketanah
remuk...
hancur...
karya : FU
sendiri
ya.. kau memang pernah mengucapkan kata itu
ya.. kau memang membuat aku luluh terhadapmu
ya.. kau memang sangat aku harapkan
akantetapi
sekarang kau berubah
dengan alasan yang semutpun tak mengerti apa tujuanmu
namun akupun berfikir
mungkin inilah yang terbaik
ya.. kau berhasil membuatku
sendiri...
karya : FU
sajak melodi cinta
alangkah indah melodi yang kau mainkan dengan sesuka hatimu.
kau mainkan melodimu meskipun tak semuanya menyukai iramamu.
kau seolah musisi yang memimpin alur melodimu.
kau paksakan alurmu, meskipun senar-senar irama menolakmu.
kau paksakan semua, meskipun semuanya membencimu.
kau paksakan nada-nada yang seharusnya indah, namun kau rusak dengan egomu.
namun, itu semua tak membuatmu gentar untuk mempersembahkan lantunan melodi rusakmu.
kunikmati meskipun hati ini pait menerima lantunan melodimu.
karya : FU
No comments:
Post a Comment